Minggu, 28 November 2010

Indonesia Mengarah pada Karakter Kurawa

SEMARANG, KOMPAS.com - Karut-marut persoalan yang membelit bangsa ini, seperti halnya merebaknya praktik mafia di semua bidang, merupakan akibat terkoyaknya karakter bangsa di tengah gelombang kapitalisme. Para pemimpin yang semestinya menjadi imam bagi masyarakat gagal memberikan teladan, baik perkataan maupun perbuatan.

Kondisi bangsa ini cenderung mengarah pada ”karakter Kurawa” dalam dunia pewayangan. Oleh karena itu, bangsa ini perlu mengkaji ulang makna konsep tujuan beragama dan hidup di dunia ini.

Hal itu disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH A Mustofa Bisri atau Gus Mus, Sabtu (27/11/2010), dalam seminar ”Revitalisasi Peran Agama dan Budaya sebagai Asas Pembangunan Karakter Bangsa” yang diselenggarakan Badan Litbang dan Diklat Agama di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pembicara lain adalah Guru Besar Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Damardjati Supadjar. Seminar dibuka Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abdul Djamil.

”Kondisi bangsa yang memprihatinkan tak bisa lain kecuali dihadapi dengan mengkaji ulang makna kehidupan beragama kita. Apakah yang kita yakini benar selama ini sudah benar atau kebenaran itu hanya dalam batas anggapan kita?” kata Gus Mus yang juga Wakil Rai Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Gus Mus mengatakan, dalam tradisi Jawa, hidup di dunia sekadar mampir ngombe, menumpang minum. Dahulu di bagian depan rumah-rumah orang Jawa selalu ada sumur dan kendi berisi air minum. Maknanya, tamu siapa pun bisa mencuci muka atau minum dengan cuma-cuma. Dalam kehidupan yang makin kapitalis, bangsa ini kehilangan orientasi. Terjadi disorientasi, baik yang diajarkan oleh agama maupun makna soal kehidupan itu sendiri. (WHO)
sumber : Kompas Cetak

Minggu, 07 November 2010

Merapi & Keraton Mistik Jawa

Senin, 01/11/2010 12:41 WIB
Kolom Djoko Suud

Jakarta - Gunung Merapi meletus. Letusannya mengundang banyak tafsir. Di balik itu, Gunung Slamet dan Gunung Dieng di Jawa Tengah berstatus waspada. Juga Gunung Bromo dan Gunung Semeru di Jawa Timur. Tanda apakah gerangan?

Inilah kalkulasi mistik soal itu. Boleh percaya boleh tidak, tapi inilah kepercayaan sebagian masyarakat Jawa. Jika tidak percaya anggap ini bagian dari pengetahuan tentang budaya. Namun kalau percaya, begitulah nenek-moyang manusia Jawa melihat jaman ke depan melalui tanda-tanda. Dalam keyakinan Jawa, tertib jagat sangat penting. Itu dalil aksioma. Alam dan manusia ciptaanNya, dan satu serta yang lain tidak boleh mengganggu, gangguan bersifat destruktif. Sebab jika satu terganggu yang lain krodit. Dan kroditisitas itu bersifat cakramanggilingan. Berlaku asas roda pedati yang berputar. Pengganggu akan terganggu dan kena ganggu.

Dalam menggambarkan tertib dunia itu, manusia Jawa memampangkan melalui sketsa kuasa dan keraton. Keraton ini bisa ditafsir sebagai kerajaan atau negara. Keraton pertama disebut sebagai Keraton Manusia yang diperintah manusia. Keraton kedua adalah Keraton Api yang berupa gunung-gunung berapi. Dan keraton ketiga adalah Keraton Laut yang kekuasaannya di lautan.

Jika Keraton Manusia bisa ditafsir penguasanya sekarang adalah Sultan Hamengkubuwono X atau Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia yang bisa berganti-ganti, maka Kraton Api justru lebih permanen. Juga sinyal mistik yang ditangkap darinya.

Kraton Api ini dalam keyakinan itu terbagi dalam tiga grade. Grade pertama dipandegani trah Mataram dan trah Majapahit. Trah Mataram itu diidentifikasi manjing (tinggal) di Gunung Merapi. Itu tersurat jelas dalam babad, saat Pajang menyerang Mataram, Panembahan Senopati berbagi tugas dengan Ki Ageng Selo, dan Gunung Merapi meletus membinasakan pasukan Pajang (de Han & de Graff).

Sedang trah Majapahit manjing di Gunung Lawu. Itu bisa dirujuk dari keyakinan mokswa-nya Raja Brawijaya di Alang-Alang Kumitir di Candi Cetho, Jenawi, dan bukti sejarah Candi Sukuh sebagai area ritus sang raja sehabis lengser keprabon dan madeg pandhito. (Turun tahta sebagai raja dan menjadi pendeta).

Kelak ketika Islam kian subur menjamur di Tanah Jawa, maka Gunung Lawu mendapat sebutan baru sebagai areanya Sunan Lawu, yang konotasinya sama, mimikri Brawijaya. Untuk apologia mitos ini, maka dalam serat digambarkan bagaimana prosesi Brawijaya masuk Islam yang tidak disetujui Sabdo Palon Noyo Genggong sebagai penasehat spiritual Brawijaya. Juga diikuti ancaman 'Sang Raja Demit' ini kelak membinasakan Tanah Jawa di lima ratus tahun sejak Brawijaya jadi mualaf. Padahal sejarah mencatat, Brawijaya wafat dan diperabukan di Candi Brahu.

Grade kedua adalah Keraton Api sekadar sebagai tanda. Gunung yang berfungsi seperti ini adalah Gunung Slamet yang bertindak sebagai tetenger (tanda) adanya kebaikan. Gunung Dieng sebagai tetenger nikmatnya mereka yang melakukan kebaikan yang disimbolisasikan dengan Istana Kahyangan. Dan Gunung Bromo sebagai tetenger penggembira. Amuk akan tambah njegadrah (berkobar-kobar) jika Gunung Merapi meletus diikuti dengan letusan Gunung Bromo. Kalau ini terjadi, maka dalam keyakinan Jawa ada kemungkinan suksesi di Tanah Jawa terrealisasi.

Sedang grade ketiga adalah Kraton Api sebagai kekuatan konstruktif, pinandito, dan gunung sepuh (tua). Gunung yang masuk kategori ini adalah Gunung Kelud yang berada di wilayah Kediri dan Blitar. Gunung ini diyakini sebagai manjing Raja Jayabaya yang akan datang di akhir jaman yang dijemput senopati Tunggul Wulung.

Nama ini acap dikaitkan dengan Kristenisasi di daerah Mojowarno. Tokoh asal Pati sebagai cikal-bakal Kristen Jawi Wetan itu menyebut dirinya Kiai Tunggul Wulung yang kelak ‘melahirkan’ Kiai Sadrach (1835) yang mengamalkan sinkretisme Kristen. Dia merasa terdapat kemiripan antara Nabi Isa dan Raja Jayabaya, serta melakukan dakwah itu setelah turun dari bertapa di Gunung Kelud (van Akkeren).

Gunung lain yang masuk klasifikisai gunung tua adalah Semeru. Gunung ini simbol kearifan, kesaktian, dan peredam gejolak amarah. Gunung Semeru diyakini tempat bertapanya Semar. Tokoh wayang ini merupakan personifikasi orang Jawa yang sempurna. Berwatak rendah hati, sederhana, ikhlas menerima suratan miskin, hidup di desa, tapi punya kewaskitaan dan kesaktian luar biasa. Ini senjata pamungkas kalau sewaktu-waktu dinista dan dizalimi penguasa.

Sedang Kraton Laut diperintah perempuan dengan nama bervariasi tetapi satu. Ada yang menyebut Dewi Lanjar, Nyi Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, atau Nyi Loro Kidul. Dalam mitos tokoh ini dekat dengan Mataram. Konon pernah bertemu dengan Panembahan Senopati di Parang Kusumo, pernah sua dengan Sunan Kalijogo di Gua Langse, dan bercinta dengan Sultan Agung sambil mengitari dunia.

Namun itu semua hanyalah simbol. Ekspresi dari keyakinan Jawa tentang sangkan-paraning dumadi. Tentang asal dan akhir manusia. Dari pertemuan lingga (kemaluan laki-laki disimbolkan gunung) dan yoni (kemaluan perempuan disimbolkan lautan) menjadi embrio, lahir, hidup, dan kelak kembali ke asal tanah (serat wirid hidayat jati). Namun simbol-simbol yang sangat filosofis itu inheren terkandung perspektif kejadian yang akan datang. Tertib dunia yang konotasinya harmoni merupakan pakem soal itu. Artinya, sebelum amuk laut dan amuk gunung ini mereda, masih akan ada amuk pamungkasnya. Itu adalah amuk di jagat manusia.

Berdasar kepercayaan itu, maka hari ini dan hari-hari yang akan datang suasana panas akan melanda negeri ini. Keributan rentan tersulut. Manusia gampang terpancing emosi. Perselisihan diselesaikan melalui adu phisik. Dan dari sisi politik, rebut kekuasaan, perang intrik dan fitnah tak terhindarkan. Ritme ini terus meninggi sampai semuanya reda kembali. Lahir kembali harmonisasi Kraton Laut, Kraton Api, dan Kraton Manusia. Namun jika Gunung Merapi bertahan dengan letusannya sekarang disusul letusan Gunung Bromo, gunung-gunung lain di luar Jawa dan diimbangi dengan tenangnya Gunung Semeru, Gunung Dieng, Gunung Slamet, dan Gunung Kelud, maka ini yang sangat bahaya bagi ketentraman negeri ini. Sebab situasinya akan chaostis yang mungkin saja disusul suksesi.

Dan sebagai penutup, sekarang kita amati pergerakan amuk gunung yang puluhan berstatus waspada itu. Kita cocokkan prediksi serat-serat kuno itu masih mempunyai relevansi atau tidak sambil introspeksi diri agar tidak terpancing emosi. Selain itu, kita juga jangan terlalu percaya dengan suratan ini. Sebab hakekatnya para pujangga yang menuliskan itu sedang mengamalkan sastra puja. Suratan metafisis untuk menambah spirit sang raja.

Mari kita lihat, pantau, dan renungkan berbagai bencana yang sedang melanda negeri ini. Tentu, sambil berdoa.

*) Djoko Suud Sukahar adalah pemerhati budaya, tinggal di Jakarta.


Oryginal site

Politik Para Demit

Kamis, 04/11/2010 10:39 WIB
Djoko Suud Sukahar - detikNews



Jakarta - Gunung Merapi masih terus memuntahkan isi perutnya. Prahara itu mengobrak-abrik Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Di tengah itu tampil Mbah Ponimin bilang ketemu Sultan Agung, muncul awan Petruk, dan Dr Surono ahli gunung mendapat 'gelar' baru Mbah Rono. Inilah politik para demit yang tidak enak dinalar tapi asyik didengar.

Mumpung gunung mistis itu masih bergolak, rasanya menarik untuk memasuki batin orang Jawa. Insan berperadaban lama, pengamal euphemisme, dan pemberi makna tiap kejadian dan benda. Pengayaan itu membuat banyak orang tidak paham. Padahal jika ranah ini dibawa ke Islam, maka mirip garis besar 'Ihya Ulumuddin' gagasan Al Ghazali. Syariat itu wadag. Ma'rifat itu jiwa.

Manusia Jawa itu hakekatnya adalah spiritualis sejati. Dia tidak hanya bicara kebaikan, tetapi sekaligus pelaku kebaikan. Syariat dijalani dengan kata dan sikap. Ma'rifatnya diendapkan sekaligus dilakukan. Itu latar idiom ing ngarso sung tulodho, ing madyo bangun karso, tut wuri handayani. Di depan memberi contoh. Di tengah menyemangati. Di belakang mendorong menuju kebaikan.

Almarhum Kuntowijoyo menyebut manusia Jawa itu introvert. Itu karena kebaikan dalam budaya Jawa disimbolisasikan padi. Padi yang berisi itu menunduk. Padi yang tegak itu gabuk. Tidak ada isinya. Ini sebagai metafora, bahwa orang yang berilmu, orang cerdas, orang yang memimpin dan sadar sebagai pemimpin itu adalah yang tidak pongah. Dalam darahnya lebih banyak dialiri unsur malaikat ketimbang setan.

Manusia yang punya budi pekerti luhur itu dituakan. Dia dijadikan tempat mengadu. Diposisikan sebagai embat-embate pitutur (pertimbangan) dalam segala persoalan. Dan orang yang sudah sama dalam kata dan tindakan itu dipanggil mbah, eyang, dan romo. Adakah Mbah Rono dan Mbah Ponimin memang sudah pada tahapan itu?

Ini penghargaan bernilai spiritual yang bersifat metafisis. Orang yang dituakan itu adalah orang yang mengamalkan filosofi budi. Dia tidak kebendaan. Apalagi pamrih jabatan. Jangan kaget jika berpuluh-puluh tahun lalu orang kaya di desa selalu dicurigai. Dituding mengkaryakan Tuyul atau Nyai Blorong, makhluk antah-berantah yang dipercaya mampu membuat kaya.

Sifat mengutamakan keluhuran itu sekarang memang semakin langka. Banyak yang bilang manusia Jawa kini sudah hilang 'Jawanya'. Hilang etikanya. Hilang budi pekertinya. Hilang sifat spiritualitasnya, karena sudah menjadi pengamal filosofi materi. Jujur tapi miskin itu hina. Punya jabatan tinggi tidak korupsi itu naif. So, orang Jawa yang baik sekarang adalah perampok dan maling. Maling rakyat dan maling negara.

Budaya profan itu memang tuntutan. Tuntutan dari hedonisasi yang merambah seluruh sendi. Orang Jawa tak lagi menyisakan waktu nglalar lan nglulur (instrospeksi). Dan yang Islam menempatkan salat sekadar kewajiban. Wajib manembah mring Gusti Allah, tak peduli hanya dijalankan seperti check-lock absensi atau malah hanya tabik sambil berlari.

Profanisme itu yang merusak segalanya. Orang kaya hasil maling dipuja. Sogok dan suap demi lancarnya urusan dihalalkan. Cagar budaya, cagar alam, cagar-cagar yang lain dirusak untuk diduitkan. Dan ketika alam marah, maka reaksi logis adalah saling menyalahkan. Itu karena watak spiritualitasnya sudah hilang. Manusia tinggal punya mulut untuk berteriak dan punya akal untuk ngakali.

Manusia Jawa memang sinkretis. Tapi sinkretisme itu bukanlah penggabungan seluruh agama untuk dijadikan satu ugeman. Sinkretisme disini adalah suatu penghargaan terhadap kepercayaan orang lain yang berbeda. Asas harmonisasi tetap menjadi soko guru, karena perbedaan adalah radiks harmoni. Dengan begitu, maka pengakuan Mbah Ponimin bertemu Sultan Agung memang bukan berlatar 'Islami'. Ini sama dengan penipuan mata melihat awan Petruk.

Wadagisme itu adalah politik para demit agar semuanya bubar. Jika manusia Jawa masih memegang roh spiritualitas nenek moyangnya, tentu tidak melihat setan sebagai lawan yang harus dilawan. Memang benar makhluk itu dicipta untuk menggoda. Menggoda kita agar jauh dari-Nya dan salah langkah. Tapi secara spiritual, kita harus berterimakasih pada Allah karena didampingi setan agar makin beriman dan kian dekat dengan-Nya.
Baca 'Sajaratul Kaun' yang mengkisahkan setan bertamu pada Nabi Muhammad SAW saat junjungan kita itu dikelilingi para sahabat. Umar Bin Khattab yang marah dan hendak membunuhnya dicegah oleh Nabi. Panutan yang dikenal jujur itu menyuruh menanyai yang baik dan buruk baginya agar manusia menjauhi yang diinginkan setan dan menjalankan yang tidak disukai setan.

Dan di tengah keprihatinan saudara-saudara kita yang terkena musibah, coba sedikit kita renungkan kata-kata James Own dalam 'The Satanic Tragedy'. 'Setan itu kasihan. Tobat pun masih akan masuk neraka. Tapi kalau kita mengasihani setan, itu sama artinya kita telah digoda setan.' Subhanallah!

Politik setan memang halus dan menjebak. Adakah kita mengamalkan itu dengan saling menghujat perbedaan dan saling menyalahkan tragedi yang terjadi?

*) Djoko Suud Sukahar adalah pemerhati budaya, tinggal di Jakarta.

Oryginal Link

Sabtu, 22 Mei 2010

Perjalanan karir Mahfud MD

Perjalanan karier pekerjaan dan jabatan Mahfud MD termasuk langka dan tidak lazim karena begitu luar biasa. Bagaimana tidak, dimulai dari karier sebagai kemudian secara luar biasa mengecap jabatan penting dan strategis secara berurutan pada tiga cabang kekuasaan, eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Akademisi

Mahfud MD memulai karier sebagai dosen di almamaternya, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pada tahun 1984 dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pada 1986-1988, Mahfud dipercaya memangku jabatan Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara FH UII, dan berlanjut dilantik menjadi Pembantu Dekan II Fakultas Hukum UII dari 1988 hingga 1990. Pada tahun 1993, gelar Doktor telah diraihnya dari Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Berikutnya, jabatan sebagai Direktur Karyasiswa UII dijalani dari 1991 sampai dengan 1993. Pada 1994, UII memilihnya sebagai Pembantu Rektor I untuk masa jabatan 1994-1998. Di tahun 1997-1999, Mahfud tercatat sebagai Anggota Panelis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Mahfud sempat juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UII pada 1998-2001. Dalam rentang waktu yang sama yakni 1998-1999 Mahfud juga menjabat sebagai Asesor pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Puncaknya, Mahfud MD dikukuhkan sebagai Guru Besar atau Profesor bidang Politik Hukum pada tahun 2000, dalam usia masih relatif muda yakni 40 tahun.

Mahfud tercatat sebagai dosen tetap Fakultas Hukum UII pertama yang meraih derajat Doktor pada tahun 1993. Dia meloncat mendahului bekas dosen dan senior-seniornya di UII, bahkan tidak sedikit dari bekas dosen dan senior-seniornya yang kemudian menjadi mahasiswa atau dibimbingnya dalam menempuh pendidikan pascasarjana.

Didukung oleh karya tulisnya yang sangat banyak, baik dalam bentuk buku, jurnal, maupun makalah ilmiah, dari Lektor Madya, Mahfud melompat lagi, langsung menjadi Guru Besar. Jika dihitung dari awal menjadi dosen sampai meraih gelar guru besar, Mahfud hanya membutuhkan waktu 12 tahun. Hal itu menjadi sesuatu yang cukup berkesan baginya. Sebab umumnya seseorang bisa merengkuh gelar Guru Besar minimal membutuhkan waktu 20 tahun sejak awal kariernya. Dengan rentang waktu tersebut, Mahfud memegang rekor tercepat dalam sejarah pencapaian gelar Guru Besar. Pencapain itu diraih Mahfud saat usianya baru menginjak 41 tahun. Tidak heran jika pada waktu itu, Mahfud tergolong sebagai Guru Besar termuda di zamannya. Satu nama yang dapat disejajarkan adalah Yusril Ihza Mahendra, yamng juga meraih gelar Guru Besar pada usia muda.



Eksekutif

Karier Mahfud kian cemerlang, tidak saja dalam lingkup akademik tetapi masuk ke jajaran birokrasi eksekutif di level pusat ketika di tahun 1999-2000 didaulat menjadi Pelaksana Tugas Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM (Eselon I B). Berikutnya pada tahun 2000 diangkat pada jabatan Eselon I A sebagai Deputi Menteri Negara Urusan HAM, yang membidangi produk legislasi urusan HAM. Belum cukup sampai di situ, kariernya terus menanjak pada 2000-2001 saat mantan aktivis HMI ini dikukuhkan sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Sebelumnya, Mahfud ditawari jabatan Jaksa Agung oleh Presiden Abdurrahman Wahid tetapi menolak karena merasa tidak memiliki kemampuan teknis.



Selain menjadi Menteri Pertahanan, Mahfud sempat pula merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM setelah Yusril Ihza Mahendra diberhentikan sebagai Menteri Kehakiman dan HAM oleh Presiden Gus Dur pada 8 Februari 2001. Meski diakui, Mahfud tidak pernah efektif menjadi Menteri Kehakiman karena diangkat pada 20 Juli 2001 dan Senin, 23 Juli, Gus Dur lengser. Sejak itu Mahfud menjadi Menteri Kehakiman dan HAM demisioner.



Legislatif

Ingin mencoba dunia baru, Mahfud memutuskan terjun ke politik praktis. Mahfud sempat menjadi Ketua Departemen Hukum dan Keadilan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) di awal-awal partai itu dibentuk dimana Mahfud juga turut membidani. Sempat memutuskan untuk kembali menekuni dunia akademis dengan keluar dari PAN dan kembali ke kampus. Meski memulai karier di PAN, Mahfud tak meneruskan langkahnya di partai yang dia deklarasikan itu, justru kemudian bergabung dengan mentornya, Gus Dur di Partai Kebangkitan Bangsa. Tidak menunggu lama, Mahfud dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2002-2005. Di tengah-tengah kesibukan berpolitik itu, Universitas Islam Kadiri (Uniska) meminang Mahfud MD untuk menjadi Rektor periode 2003-2006. Meski bersedia, namun beberapa waktu kemudian Mahfud mengundurkan diri karena khawatir tidak dapat berbuat optimal saat menjadi Rektor akibat kesibukan serta domisilinya yang di luar Kediri. Kiprahnya terus berlanjut, kali ini di dunia politik, Mahdud terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2008. Mahfud MD bertugas di Komisi III DPR sejak 2004.bersama koleganya di Fraksi Kebangkitan Bangsa. Namun sejak 2008, Mahfud MD berpindah ke Komisi I DPR. Di samping menjadi anggota legislatif, sejak 2006 Mahfud juga menjadi Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham).



Yudikatif

Belum puas berkarier di eksekutif dan legislatif, Mahfud mantap menjatuhkan pilihan mengabdi di ranah yudikatif untuk menjadi hakim konstitusi melalui jalur DPR. Setelah melalui serangkaian proses uji kelayakan dan kepatutan bersama 16 calon hakim konstitusi di Komisi III DPR akhirnya Mahfud bersama dengan Akil Mochtar dan Jimly Asshiddiqie terpilih menjadi hakim konstitusi dari jalur DPR.

Kamis, 20 Mei 2010

Cara daftar PayPal

Persyaratan umum

Pemegang account Paypal harus berusia minimal 18 tahun atau lebih dan mempunyai :

  1. Alamat email = Sebagai username account Paypal anda nantinya.
  2. Kartu kredit = Pengguna Paypal dari Indonesia saat ini baru dapat menggunakan kartu kredit untuk mengaktifkan/verified accountnya pertama kali, dan hanya kartu kredit dari bank tertentu yang diterima.
  3. Untuk bisa withdraw dari paypal, anda harus mempunyai salah satu dari kartu kredit Visa, kartu debit Visa, atau prepaid card Visa.

Tahapan Mendaftar Paypal

Sebelum mulai mendaftar, siapkan data-data anda untuk membuat account Paypal seperti Email, Nama, Alamat, Telp, Nomor kartu kredit (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang akan anda isi untuk pendaftaran sama dengan data pada kartu kredit anda)

1. Ke situs www.paypal.com

2. Klik SignUp Now! untuk mendaftar

3. Selanjutnya ada pilihan negara, karena anda di Indonesia pilih Indonesia. Lalu pilih tipe account yang anda inginkan, untuk pendaftar baru di Indonesia disarankan memilih yang personal account dahulu, anda dapat Upgrade kemudian ke tipe Premiere account atau Business account dengan mudah dan gratis sesuai kebutuhan. Setelah itu tekan Continue.

4. Selanjutnya masukan informasi anda seperti Nama, Alamat, Telp, Email (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi untuk pendaftaran sama dengan data kartu kredit anda)

Untuk mata uang biarkan tetap U.S. Dollars karena Rupiah belum ada

Contoh penulisan nomor Telepon yang benar : 02177755555 atau 021-77755555
Contoh penulisan nomor Mobile phone yang benar : 08123456789

Email yang anda masukan akan menjadi username Paypal anda untuk login atau bertransaksi menggunakan Paypal kemudian

Isi Password anda dengan kombinasi huruf dan angka agar password anda lebih aman, minimal 8 karakter

Pada Password Recovery pilih dan isikan 2 pertanyaan dan jawaban pribadi untuk mendapatkan password anda kembali jika suatu saat anda lupa password

Baca lagi User Agreement dan Privacy Policy jika diperlukan, lalu beri tanda centang pada Yes, dan ketikan kode pengaman yang berwarna kuning pada kolom yang tersedia tanpa spasi.

Periksa lagi dan pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi sesuai dengan data kartu kredit anda, jika sudah yakin tekan Sign Up.

5. Dibagian selanjutnya diinstruksikan untuk memasukan Nomor kartu kredit anda yang akan digunakan untuk memasukan dana ke account Paypal anda, Jika sudah klik Add Card.

Jika anda tidak ingin memasukan data kartu kredit anda sekarang klik Cancel, anda dapat memasukan data kartu kredit anda kemudian setelah login di halaman My Account.

4. Anda akan menerima email konfirmasi bahwa anda telah mendaftar dan untuk mengaktifkan account Paypal, buka email dari Paypal tersebut dan klik link konfirmasi yang terdapat didalamnya untuk konfirmasi bahwa anda adalah pemilik email tersebut.

5. Setelah itu anda akan dibawa kembali ke situs PayPal dan masukan password anda lagi (anda harus memasukan password anda setiap ke situs PayPal) lalu klik Confirm, lalu klik lagi Continue, setelah itu anda akan masuk ke halaman My Account.

6. Jika anda sudah memasukan data kartu kredit di halaman My Account akan ada bacaan Expanded option (pilihan), baca dengan teliti instruksinya, anda di instruksikan untuk menekan tombol Get Number untuk menjadi Verified member Paypal (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh Paypal).

Pilihan 1 : Untuk mendaftar menjadi Verified member Paypal sekarang tekan tombol Get Number untuk mendapatkan 4 digit kode keamanan dari Paypal, yang akan dikirimkan kedalam statement bulanan kartu kredit anda selanjutnya, kartu kredit anda akan di charge $1.95 USD untuk keperluan ini. Tujuan mengirimkan kode keamanan Paypal ini adalah untuk memastikan bahwa alamat yang anda berikan adalah benar (bukan alamat fiksi belaka)
Jika anda sudah mendapatkan 4 digit kode keamanan tersebut dari statement bulanan kartu kredit anda, login dengan account Paypal anda, kemudian dihalaman My Account klik bagian Activate Account - Complete Expanded Use Enrollment, setelah anda memasukan 4 digit kode keamanan tersebut account paypal anda akan menjadi Verified member dan akan ditambahkan $1.95 USD kedalam account Paypal anda otomatis karena menjadi Verified member, jadi hitung-hitung gratis. Setelah anda mengklik tombol Get Number anda akan dibawa ke halaman My Account....

Pilihan 2 : Jika anda tidak ingin menjadi Verified member sekarang lewatkan bagian Expanded Version ini, klik bagian Activate Account lain waktu dihalaman My Account setelah login untuk mendaftar menjadi Verified member agar limit dana anda tidak dibatasi, setelah anda melewatkan bagian Expanded Version anda akan dibawa ke halaman My Account....

Selesai, selamat anda telah memiliki account Paypal!


Catatan :
Sekarang anda sudah mempunyai account Paypal Unverified member dengan limit $100 USD untuk melakukan pembayaran atau mengirim uang ke account Paypal lain, untuk menghilangkan limit Account paypal anda harus menjadi Verified member (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh Paypal) dengan cara mengikuti Langkah No.6 diatas.

Jika anda belum memasukan atau ingin menambah kartu kredit, login dengan account Paypal anda dan klik Add card di halaman My Account.

Untuk bisa withdraw menarik uang dari balance paypal, anda sudah harus menjadi verified member.

Selasa, 23 Februari 2010

Pendaftaran Tanah Pertama Kali Konversi - Sporadik

Dasar Hukum:
  1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
  2. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
  3. Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997.
  4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.
  5. Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional No.600-1900 Tanggal 31 Juli 2003.
Persyaratan:
  1. Surat Permohonan dan Surat kuasa, jika permohonannya dikuasakan
  2. Identitas diri para pemilik tanah / pemohon (dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang) dan atau kuasanya (untuk Perorangan: fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku atau untuk Badan Hukum: fotocopy Akta Pendirian Perseroan dan Perubahan-perubahannya, serta dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang)
  3. Bukti tertulis yang membuktikan adanya hak yang bersangkutan, yaitu:
    1. surat tanda bukti hak milik yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Swapraja yang bersangkutan, atau
    2. sertipikat hak milik yang diterbitkan berdasarkan PMA No. 9/1959, atau
    3. surat keputusan pemberian hak milik dari Pejabat yang berwenang, baik sebelum ataupun sejak berlakunya UUPA, yang tidak disertai kewajiban untuk mendaftarkan hak yang diberikan, tetapi telah dipenuhi semua kewajiban yang disebut didalamnya, atau
    4. petuk Pajak Bumi/Landrente, girik, pipil, kikitir dan Verponding Indonesia sebelum berlakunya PP No. 10/1961, atau
    5. akta pemindahan hak yang dibuat dibawah tangan yang dibubuhi tanda kesaksian oleh Kepala Adat/Kepala Desa/Kelurahan yang dibuat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
    6. akta pemindahan hak atas tanah yang dibuat oleh PPAT, yang tanahnya belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
    7. akta ikrar wakaf / akta pengganti ikrar wakaf / surat ikrar wakaf yang dibuat sebelum atau sejak mulai dilaksanakan PP No. 28/1977 dengan disertai alas hak yang diwakafkan, atau
    8. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang, yang tanahnya belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau
    9. surat penunjukan atau pembelian kaveling tanah pengganti tanah yang diambil oleh Pemerintah Daerah, atau
    10. surat keterangan riwayat tanah yang pernah dibuat oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dengan disertai alas hak yang dialihkan dan dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang), atau
    11. lain-lain bentuk alat pembuktian tertulis dengan nama apapun juga sebagaimana dimaksud dalam Pasal II, VI dan VII Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA, atau
    12. Surat-surat bukti kepemilikan lainnya yang terbit dan berlaku sebelum diberlakunya UUPA (dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang), atau
  4. Bukti lainnya, apabila tidak ada surat bukti kepemilikan : Surat Prnyataan Penguasaan fisik lebih dari 20 thn secara terus-menerus dan surat keterangan Kades / Lurah disaksikan oleh 2 org tetua adat / penduduk setempat.
  5. Surat Pernyataan telah memasang tanda batas
  6. Fotocopy SPPT PBB tahun berjalan
  7. Fotocopy SK Izin Lokasi dan Sket Lokasi (apabila pemohon adalah Badan Hukum)

Persyaratan Tanda Batas, bentuk dan ukuran luas di bawah 10 ha:
  1. Pipa besi, Panjang 100 cm dan bergaris tengah 5 cm, atau Pipa paralon diisi beton, panjang 100 cm dan bergaris tengah 5 cm
  2. Kayu besi, bengkirai, jati, atau kayu lainnya yang kuat, panjang 100 cm dan bergaris tengah 7.5 cm, atau
  3. Tugu dari batu bata atau batako dilapisi semen 0.20 m X 0.20 m tinggi 0.40 m, atau
  4. Tugu dari beton , batu kali atau granit 0.10 m2 tinggi 0,5 m, atau tembok - tembok atau pagar besi / beton / kayu.

Biaya dan Waktu
  1. Rp. 25.000 / bidang (diluar biaya pengukuran dan pemetaan untuk sporadik).
  2. 120 hari
  3. 1 (satu) hari kerja = 8 (delapan) jam.
sumber : http://www.bpn.go.id/Beranda/Layanan/Layanan-Pertanahan/Detail-SPOPP/Penerbitan-Sertipikat-Hak-Atas-Tanah/Pendaftaran-Pertama-Kali/Pendaftaran-Tanah-Pertama-Kali-Konversi---Sporadik.aspx

Huwaida Arraf, Wanita Nekat yang Tak Pernah Kapok Menantang Blokade Tentara Israel di Gaza

JP, Selasa, 23 Februari 2010

Mahattir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia

Huwaida Arraf disebut-sebut sebagai wanita pertama yang sukses mengirimkan bantuan untuk Gaza dan menembus blokade Israel via jalur laut pada 23 Agustus 2008. Kini wanita berdarah Israel-Palestina itu berkeliling dunia guna menggalang armada kapal baru untuk pelayaran kelimanya.

ZULHAM MUBARAK, Jakarta

---

JIKA ada award wanita paling nekat sedunia, Huwaida Arraf mungkin masuk dalam unggulan. Wanita yang berdomisili di Amerika itu tercatat dalam sejarah sebagai aktivis wanita yang sukses menembus blokade Israel dengan dua perahu kecil. Di bawah ancaman armada laut Israel, Huwaida memasang badan dan rela ditembak mati asal kapal berisi bantuan makanan dan semen itu bisa masuk.

Pada hari tersebut, untuk kali pertama setelah 40 tahun terakhir, aktivis Free Gaza Movement dan 43 rekannya dari 17 negara berhasil menaklukkan armada laut Negeri Zionis dan mengirimkan bantuan untuk rakyat Palestina. Kini dia membidik pelayaran kelimanya menembus laut mediterania demi mengurangi penderitaan warga Gaza.

''Tapi, kali ini saya ingin dunia melihat dengan mata terbuka. Jadi, saya berkampanye keliling dunia dan mengundang semua pihak untuk ikut menyumbang dan bergabung,'' ujarnya tegas ketika ditemui di markas Voice of Palestina (VoP), Jalan Pasar Minggu, Jakarta Sabtu (20/2).

Kandidat peraih nobel perdamaian 2009 itu memang tidak main-main. Empat bulan terakhir, alumnus University of Michigan itu telah meninggalkan rumahnya di Amerika Serikat (AS) demi suksesnya pelayaran kelima yang dilangsungkan Mei 2010 mendatang. Wanita beragama Katolik itu telah berkeliling ke tujuh negara sebelum sampai di Jakarta. Dampaknya, maskapai penerbangan berkali-kali menolak membawa barang-barang pribadinya yang jumlahnya seabreg. ''Tiap transit di salah satu negara, barang bawaan selalu susah terbawa. Maklum, sudah empat bulan lebih saya tinggal dari hotel ke hotel,'' ujar wanita berhidung mancung itu.

Lalu apa hasil kampanyenya? Saat ini dia mengaku telah mendapat sedikitnya enam kapal kecil dan dua kapal kargo. Dari delapan kapal itu, lima merupakan sumbangan Turki dan tiga sisanya merupakan sumbangan Organisasi Perdamaian Global Perdana yang dimotori Mantan PM Malaysia Mahattir Muhammad. Dalam dua bulan ke depan, dia sudah dijanjikan armada dari Swedia dan Yunani.

Kapal-kapal itu rencananya diisi makanan, obat-obatan, semen, dan kertas. Namun, di antara bahan-bahan itu, menurut Huwaida, yang paling krusial adalah semen dan kertas. Sebab, kedua bahan itu sama sekali tidak boleh melintasi perbatasan. Akibatnya, bangunan bekas pengboman tentara Israel dan tembok-tembok warga Gaza banyak yang berlubang dan tidak berbentuk. ''Semen dituding sebagai amunisi untuk melempari tentara, jadi mereka melarang ekspor bahan itu,'' ujarnya.

Huwaida mengakui, perhatian dunia internasional memang sangat tinggi terhadap konflik Palestina-Israel. Tapi, kata wanita yang lebih sering berada di Palestina daripada di AS itu, hal tersebut tidak memunculkan solusi. Yang ada hanya jalan buntu karena Israel tidak mengindahkan ancaman apa pun dari dunia internasional. Karena itu, dia menggalang aksi lebih konkret untuk membantu masyarakat Gaza, yakni dengan pelayaran itu. ''Bantuan uang lebih tidak konkret karena menumpuk di pemerintah dan tidak tersalurkan. Warga Gaza butuh hal yang konkret dan bisa langsung digunakan,'' ujarnya.

Selain mengumpulkan kapal, Huwaida membuka pintu bagi politisi atau wartawan yang ingin ikut dalam sail Gaza Mei mendatang. Dalam sederet pelayaran terakhirnya, dia juga sukses membawa serta dokter, wartawan, anggota parlemen, suster, guru, pengawas HAM, dan aktivis lain.

Dia mengisahkan, tidak semua pelayarannya berjalan mulus. Pada Desember 2008, ketika dia menggalang pelayaran kali kesekian, AL Israel menabrak perahu yang membawa dokter dan suplai makanan bagi warga Gaza. Kapal itu pun karam. Dua minggu kemudian, mereka berusaha lagi menembus blokade, namun gagal dan terpaksa menyelamatkan diri setelah kapal yang mereka tumpangi bernasib serupa. Mereka harus dievakuasi dari tengah laut. ''Pada 30 Juni 2009 kapal kami yang berisi 30 ton bahan makanan, pakaian, dan mainan anak-anak dicegat kapal perang dan kami pun ditangkap Armada Israel,'' kenangnya.

Karena itu, Huwaida tidak memberikan jaminan keselamatan kepada peserta pelayaran, siapa pun mereka. Ini karena agresivitas militer Israel memang sering tidak terukur, apalagi mereka dibekali perlengkapan tempur yang canggih.

Dalam catatannya, ketika Israel memblokade Palestina selama 22 hari pada pertengahan tahun lalu, sedikitnya 1.419 nyawa melayang. Di antaranya, 1.167 warga sipil, 326 anak-anak. Selain itu, 5.300 orang lain cedera. ''Yang menyedihkan, itu semua terjadi dalam tiga pekan saja.''

Selain itu, rekan Huwaida sesama aktivis, Caoimhe Butterfly, ditembak di tempat bersamaan dengan pekerja PBB asal Inggris Ian Hook. Begitu pula dua aktivis rekan seperjuangan Huwaida, Rachel Corrie dan Tom Hurndall, yang tewas dibuldoser tentara Israel. ''Tapi, itu tidak membuat saya mundur. Lebih banyak nyawa yang juga akan mengalami hal yang sama di Palestina jika aksi pendudukan ini tidak berakhir,'' terangnya.

Huwaida berencana berada di Indonesia hingga malam ini. Sebelum bertolak ke Palestina, dia akan bertemu pimpinan DPR RI dan diagendakan bertemu dengan Jusuf Kalla. Dia berharap ketua PMI itu bersedia memberikan bantuan kepada armadanya.

''Harapan saya, di Indonesia mendapat satu kapal saja sudah cukup. Dan, semoga dalam kunjungan singkat saya ini ada pihak yang tergugah untuk ikut menyumbangkannya,'' ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Organisasi Voice of Palestina Indonesia Mujtahid Hashem mengatakan siap mendukung misi itu dan membantu penggalangan bantuan dalam misi sail Gaza. Dia juga menyatakan telah mendapat informasi bahwa Mer-C Indonesia siap menyumbangkan satu kapal berisi obat-obatan dan dokter. ''Jadi, bantuan satu kapal itu saya kira pasti terlampaui. Semoga saja masih ada dermawan lain yang ikut membantu,'' ujarnya.

Mujtahid siap mengampanyekan gerakan Huwaida di Tanah Air dan memfasilitasi dermawan maupun relawan yang hendak memberikan bantuan kepada Free Gaza Movement. Dia berharap ada tindak lanjut yang konkret dari pemerintah Indonesia menyikapi seruan aksi untuk membantu warga Gaza itu. ''Kita sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia harus yakin pada perjuangan ini. Ini demi kelangsungan kemanusiaan,'' ujarnya.

Kemarin Huwaida juga mendatangi gedung DPR untuk mencari dukungan politik. Dia ditemui anggota parlemen yang tergabung dalam Kaukus DPR RI untuk Palestina. (nw)

Siti Musdah Mulia : Memahami Realitas Kawin Siri

JP, Senin, 22 Februari 2010 

Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD KHI) yang diajukan Tim PUG Departemen Agama pada 2004 menyatakan secara tegas bahwa pencatatan perkawinan merupakan salah satu syarat sahnya perkawinan (pasal 6). Tanpa pencatatan, perkawinan batal secara hukum dan pelakunya harus mendapatkan sanksi karena telah melanggar hukum yang berlaku. Hanya, draf CLD KHI belum sampai merumuskan secara konkret sanksi hukum terhadap pelanggar.

Karena itu, dapatlah dipahami respons yang sangat kuat terhadap Rancangan Undang-Undang Materiil Peradilan Agama (RUU MPA) di bidang perkawinan akhir-akhir ini. Sebab, RUU tersebut merumuskan sanksi pemidanaan bagi mereka yang menikah tanpa pencatatan atau dikenal dengan kawin sirri (pasal 143). Spiritnya adalah memberikan proteksi terhadap istri dan anak-anak. Selama ini merekalah yang paling banyak merasakan kesengsaraan akibat tiadanya pencatatan perkawinan yang menjadi bukti legal bagi pemenuhan hak-hak mereka. Bahkan, juga memproteksi laki-laki dari tuntutan orang-orang yang mengaku istri atau anak.

Tanpa akta nikah, berarti tak ada proteksi hukum bagi istri dan anak-anak. Hal ini seharusnya menyadarkan masyarakat untuk tidak menikah secara siri. Jika terjadi masalah dalam perkawinan, sangat sulit bagi istri dan anak-anak untuk memperoleh hak-haknya, seperti hak nafkah, hak tunjangan, hak waris, dan hak istri atas harta gono-gini, serta sejumlah hak lain.

Karena itu, pencatatan perkawinan bukan dimaksudkan sebagai intervensi negara terhadap masalah agama, melainkan harus dilihat dalam konteks pemenuhan hak-hak sipil warga.

Adalah kewajiban negara mencatat perkawinan dan peristiwa vital lain dalam kehidupan warganya.

Mengapa Kawin Siri?

Istilah kawin siri mengacu pada bentuk perkawinan yang tidak dicatatkan di institusi negara yang berwenang, yakni KUA (Kantor Urusan Agama) bagi umat Islam dan KCS (Kantor Catatan Sipil) bagi nonmuslim. Ada sejumlah alasan mengapa perkawinan tidak dicatatkan. Namun, alasan yang mengemuka adalah: 1) mempelai laki-laki masih terikat perkawinan; 2) mempelai laki-laki tidak memiliki identitas diri yang jelas, umumnya karena pendatang atau orang asing; 3) mempelai perempuan tidak mendapat restu dari orang tua atau walinya; 4) mempelai laki-laki -dan ada juga perempuan- hanya ingin mendapatkan kepuasan seksual, bukan untuk tujuan membentuk keluarga sakinah yang penuh mawaddah wa rahmah; 5) mempelai laki-laki kawin dengan perempuan di bawah umur atau anak-anak (pedofili); 6) dan untuk tujuan trafficking. Perkawinan merupakan cara paling mudah merenggut anak-anak perempuan dari keluarganya.

Kalau laki-laki dan perempuan sungguh-sungguh punya niat baik untuk membangun keluarga sakinah sebagaimana dianjurkan Islam, mengapa mereka menghindari pencatatan? Karena itu, dapat dipastikan bahwa kawin siri hanya dilakukan oleh mereka yang bermasalah atau punya maksud-maksud tidak terpuji.

Alasan Sangat Dangkal

Paling tidak, ada tiga argumentasi kelompok pro-kawin siri. Negara tidak boleh mencampuri urusan agama warganya; Kalau kawin siri dilarang, dan apalagi dianggap perbuatan kriminal, prostitusi menjadi marak; Kawin siri sah dalam ajaran Islam. Tampak jelas bahwa ketiga alasan tersebut sangat lemah dan terkesan mengada-ada.

Pertama, pencatatan perkawinan bukanlah dimaksudkan untuk mencampuri urusan agama masyarakat. Sebab, pencatatan sejatinya merupakan kewajiban negara dengan tujuan memproteksi warga. Pencatatan ditujukan kepada semua warga negara tanpa melihat agamanya. Dokumen HAM internasional menggariskan kewajiban negara mencatat seluruh peristiwa vital dalam kehidupan warga, seperti kelahiran, perkawinan, perceraian, dan kematian. Itulah yang disebut catatan sipil. Semakin maju dan modern sebuah negara, semakin tertib dan rapi catatan sipilnya.

Sejumlah negara Islam, seperti Jordan, mewajibkan pencatatan perkawinan, dan mereka yang melanggar terkena sanksi pidana. Undang-Undang Perkawinan 1976, pasal 17 menjelaskan bahwa mempelai laki-laki berkewajiban mendatangkan qadhi atau wakilnya dalam upacara perkawinan. Petugas yang berwenang sebagaimana ditunjuk oleh qadhi mencatat perkawinan tersebut dan mengeluarkan sertifikat perkawinan. Apabila perkawinan dilangsungkan tanpa pencatatan, semua pihak yang terlibat dalam upacara perkawinan, yaitu kedua mempelai, wali, dan saksi-saksi dapat dikenai hukuman berdasarkan Jordanian Penal Code dan denda lebih dari 100 dinar.

Kedua, kalau kawin siri dilarang, dan apalagi dianggap perbuatan kriminal, perzinaan akan semakin merebak. Ini pandangan yang sangat dangkal dan juga keliru. Sebagai makhluk bermartabat, manusia dianugerahi pilihan bebas. Manusia memiliki banyak pilihan dalam hidupnya, bukan hanya kawin siri dan prostitusi. Manusia dapat memilih kawin sesuai hukum; atau menunda kawin dan menyibukkan diri dengan aktivitas sosial; atau berpuasa agar dapat mengolah dan mengelola syahwat. Dan, sejumlah pilihan positif lainnya.

Dengan dibolehkannya kawin siri, prostitusi terselubung semakin merebak. Sebagian orang menyebut kawin siri sebagai prostitusi dengan ijab kabul. Secara kasatmata di masyarakat banyak dijumpai "mafia" yang menawarkan paket kawin siri. Di dalamnya sudah termasuk penghulu liar (bukan dari KUA), saksi, dan wali yang semuanya serba dibayar. Lalu, apakah perbuatan rekayasa demikian masih pantas disebut perkawinan yang dalam Islam mengandung nilai ibadah? Apakah pantas disebut ibadah jika proses dan prosedurnya sarat dengan tindakan manipulasi dan menghalalkan segala cara? Belum lagi, akibat dari kawin siri menimbulkan banyak mudarat, khususnya bagi istri dan anak.

Ketiga, perkawinan secara Islam tidak membutuhkan pencatatan. Memang betul soal pencatatan perkawinan tidak ditemukan dalam kitab-kitab fikih abad klasik. Sebab, ketika itu kehidupan manusia masih sangat sederhana, pencatatan belum menjadi kebutuhan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan yang demikian pesat akibat kemajuan teknologi dan dinamika masyarakat sesuai tuntutan zaman. Kehidupan manusia semakin kompleks dan rumit. Pencatatan menjadi suatu kebutuhan demi kemaslahatan manusia.

Argumentasi teologis sebagai landasan menjadikan pencatatan sebagai rukun atau syarat sahnya perkawinan sangat jelas. Pertama, berqiyas kepada QS Al-Baqarah, 2: 282 yang mewajibkan pencatatan utang-piutang. Berdasarkan mafhum muwafaqat dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa transaksi utang-piutang saja disyariatkan untuk dituliskan. Tentu akan lebih penting lagi mencatatkan akad (transaksi) yang mengikat kehidupan dua insan dalam bentuk perkawinan. Apalagi, perkawinan merupakan akad yang yang sangat kuat (mitsaqan ghalizan). Qiyas tersebut dalam istilah ushul fikih disebut qiyas al-aulawi (analogi yang hukumnya pada furu' lebih kuat daripada yang melekat pada asalnya).

Kedua, berdasarkan hadis Nabi saw: ... jangan melacur dan jangan melakukan pernikahan siri" (Lihat Kitab An-Nikah, Sunan At-Tirmizi, hadis nomor 1008; Kitab An-Nikah, Sunan An-Nasai nomor 3316-3317; Kitab An-Nikah, Sunan Ibn Majah, hadis nomor 1886).

Ketiga, bersandar pada sejumlah hadis mengimbau agar mengumumkan perkawinan (Lihat As-Sarakhsi, al-Mabsut; V:31; Sunan at-Tirmidzi nomor 1009; Sunan Ibn Majah nomor 1885; dan Musnad Ahmad nomor 15545).

Terakhir, sangat relevan diungkapkan di sini pernyataan Ibnu Al-Qayyim Al-Jawziyah, ahli fikih Mazhab Hanbali. Dia menulis dalam kitabnya, I`lan al-Muwaqqiin an Rabb al-Alamin: ''Syariat Islam sesungguhnya dibangun untuk kemaslahatan manusia dan tujuan-tujuan kemanusiaan universal, seperti keadilan, kerahmatan, dan kebijaksanaan. Prinsip-prinsip inilah yang harus menjadi acuan dalam pembuatan hukum dan juga harus menjadi inspirasi bagi setiap pembuat hukum. Penyimpangan terhadap prinsip-prinsip ini berarti menyalahi cita-cita hukum Islam itu sendiri." Wallahu a'lam bi as-shawab. (*)

Musdah Mulia, Profesor riset bidang lektur agama dan pendiri Lembaga Kajian Agama dan Gender.

Selasa, 05 Januari 2010

Hermawan Kartajaya: Tantangan Marketing Indonesia 2010


JP,Selasa, 05 Januari 2010

Selepas Badai, Sekilas Langit Lebih Damai

TIAP akhir tahun saya bersama para konsultan, periset, dan trainer MarkPlus Inc selalu menerbitkan White Paper yang berisi dua hal. Apa itu? Pertama adalah Prediction, beyond the Forecast! dan yang kedua adalah Proposed Ideas.

Predictions vs Realities. 

Di dalam White Paper yang saya luncurkan di MarkPlus Conference 2009 pada 11 Desember 2008 di Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place Jakarta, juga terdapat dua hal tadi. Prediksi kami, setelah mengamati economic forecast dari berbagai ahli ekonomi makro waktu itu bahwa ada sebuah Landscape Traffic Light yang harus diperhatikan pada 2009.

Lampu merah adalah Global Economic Recession. Pada Desember 2008 itu, semua ahli ekonomi sepakat bahwa dunia dilanda krisis global yang dimulai dengan subprime mortgage sejak pertengahan 2007 di Amerika Serikat (AS). Saya masih ingat benar, situasi The MarkPlus Conference 2009 yang dihadiri 4.000 peserta itu cukup mencekam. Itu sejalan dengan situasi kecemasan nasional yang waswas terhadap semua ramalan ekonomi yang ada.

Lampu kuning adalah Regional ASEAN Integration. Kenapa kuning? Karena kami di MarkPlus Inc berpendapat bahwa pada 2009 Indonesia harus mengambil sikap terhadap integrasi komunitas regional yang berjumlah hampir 470 juta orang ini.

Indonesia punya tanggung jawab besar untuk itu. Bukan hanya karena sekretariat ASEAN ada di Jakarta, tapi juga karena Indonesia adalah negara terbesar dalam hal ekonomi, demokrasi, dan keberagaman budaya di kawasan ini. Apalagi, ASEAN Charter mulai berlaku pada 2009. Kalau tidak membuka diri dalam perdagangan bebas "dimarahin" tetangga. Kalau dibuka "full" belum tentu siap. Ada bahaya di samping kesempatan, dan keduanya semakin harus diperhatikan.

Lampu hijau adalah Local General Election. Walaupun banyak pengamat sosial politik, terutama dari luar negeri, merasa bahwa Indonesia akan kacau pada politik 2009, kami berpendapat lain. Kami saat itu malah memprediksi bahwa justru pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) inilah yang akan "membantu" perekonomian Indonesia pada 2009.

Bagaimana kenyataan dan realitasnya sepanjang tahun?

Di pengujung 2009, kita sudah sama-sama melihat bahwa ketiga prediksi kami itu benar-benar akurat. Dunia memang dilanda krisis besar, tapi Indonesia bersama Tiongkok dan India hanya mengalami economic downturn. Bahkan, ketiga negara inilah yang sekarang disebut "pemimpin" kebangkitan kembali Ekonomi Global di 2010.

Bagaimana integrasi ekonomi ASEAN? Ternyata, penurunan banyak tarif impor di berbagai sektor industri dapat diimbangi dengan peningkatan daya saing beberapa pelaku industri. Malah, saya mencatat ada berbagai investasi dari beberapa perusahaan multinasional di Indonesia di tengah krisis dunia. Sebab, mereka justru ingin memanfaatkan skala ekonomi yang besar di Indonesia.

Tentang pemilu, kita semua bangga bahwa masyarakat Indonesia ternyata sangat dewasa. Mereka tidak mudah diprovokasi. Walaupun kampanye berjalan sangat "panas", semuanya berakhir dengan sangat "adem". Yang pasti, di saat pemilu kemarin, ada banyak uang mengalir, masuk ke masyarakat lewat para politisi.

Marketing in Indonesia 2009: Ideas vs Applications

Sejalan dengan prediksi yang tergambar dengan simbol lampu lalu lintas itu, kami juga memprediksi bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia hanya akan menurun di kuartal I (Q1) dan kuartal II (Q2) untuk kemudian naik lagi di kuartal III (Q3) dan kuartal IV (Q4) pada 2009.

Prediksi seperti ini di akhir 2008 banyak diragukan para ahli ekonomi makro. Tapi, seperti kita sama-sama lihat, itulah yang terjadi di Indonesia pada 2009. Bahkan terasa bahwa tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia sudah bangkit mulai Q2. Lebih cepat daripada yang diperkirakan. Dengan demikian, mulai pertengahan 2009, kata krisis sudah "tidak laku" di Indonesia.

Selain itu, kami membagi 2009 menjadi tiga tahap yaitu Urgency di Q1, Critical Point di Q2-Q3, serta Take-Off di Q4. Sejalan dengan itu pula, kami lantas memberikan "Proposed-Ideas" di Product Management, Brand Management, dan Customer Management untuk tiap-tiap tahap. Kenapa? Karena buat kami, Strategic Marketingnya memang punya tiga elemen tadi.

Di tahap Q1, kami menganjurkan untuk Keep the Good Customer dengan cara memberikan solution, bukan cuma produk. Dengan demikian, kami ingin supaya pada tahap Urgency, marketer justru memperlihatkan Brand Intimacy-nya!

Jangan memaksa diri untuk menggenjot penjualan, karena customer lagi "worry" untuk belanja. Ini waktunya untuk justru meningkatkan "keintiman" pada customer, terutama yang termasuk "best and good customers".

Pada Q2-Q3, ramalan kami adalah bahwa akan terjadi pembalikan, sehingga kami mengusulkan kepada para marketer untuk mulai aktif meluncurkan "creative product". Get new customer, terutama pada para customer dari pesaing yang merasa kurang diperhatikan. Hal ini untuk menunjukkan bahwa marketer yang bersangkutan bisa jadi "active brand". Bukan hanya jadi brand yang "terima nasib."

Pada akhirnya untuk Q4 yang diprediksikan untuk take-off, kami mengusulkan kepada para marketer untuk menjadi sebuah brand yang mau meng excite dengan cara memberikan nilai tambah (added -value) pada produk. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan marketer yang bersangkutan akan bisa "grow the customer".

Lantas apa yang terjadi? Dahsyat! Berbagai perusahaan yang "smart" ternyata melakukan hal tersebut secara brilian! Lihat saja bagaimana Garuda Indonesia di bawah pimpinan Emirsyah Satar bisa melewati tahun ini dengan gemilang. Ketika sang juara, Singapore Airlines, merugi karena memang bergantung pada rute internasional, Garuda justru meningkat pesat profitnya di tahun ini. Ketika, hampir semua local airlines banting harga, Garuda justru "memelihara"good customer-nya sejak "zaman susah" di Qi 2009.

Mulai Q2, kreativitas terus ditunjukkan dengan memperkenalkan banyak "service baru" yang akhirnya bisa merebut kembali customer yang sudah pindah ke Low Cost Airlines. Dan akhirnya, pada Q4, kita sama-sama bisa melihat bahwaadded-value berupa business class lounge yang makin "maknyus" dan bagasi di counter khusus membuat penumpangbusiness class jadi tambah loyal.

Selain itu, ketepatan waktu yang makin bagus dan "sense of safety" kalau naik Garuda, menyebabkan penumpang kelas ekonomi tidak terlalu sensitif terhadap harga. Masih banyak lagi yang dilakukan Garuda di bawah kepemimpinan Emirsyah Satar dan tim pada tahun ini. Karena itulah, akhirnya kami menetapkan Emirsyah Satar menjadi Marketer of the Year Indonesia 2009!

Tentu bukan cuma Garuda yang secara sengaja atau tidak "mengaplikasikan" marketing pada 2009 seperti yang kami usulkan. Ternyata ada banyak marketer dari berbagai sektor industri yang berhasil melewati 2009 dengan gemilang. Misalnya, ketiga Marketer of the Year (MOTY) yang lalu.

Dyonisius Bed, MOTY 2006, berhasil memimpin kenaikan penjualan Yamaha walaupun industri motor turun. Setelah lebih dari 30 tahun, Yamaha Indonesia berhasil menjadi market-leader dan sekaligus profit-leader di sini dan bahkan di dunia.

Begitu juga Chairul Tanjung, MOTY 2007. Beliau bergeming sekali dengan krisis global. Trans TV dan Trans 7 tetap paling profitable, tidak perlu banting harga. Demikian pula bisnis perbankan miliknya, Bank Mega dan Mega Syariah, terus berkembang.

Selain itu, Trans Studio di Makassar juga diresmikan pda 2009. Suatu keberanian luar biasa namun tetap dengan perhitungan cermat untuk menyinergikan edutainment, branded retail, dan banking. Itu semua masih belum termasuk berbagai bisnis beliau lainnya.

Sedangkan Sofyan Basir, MOTY 2008, melaju terus dengan BRI-nya. Pada 2009 BRI merupakan bank dengan profit terbesar dan city grip-nya pun semakin kuat dengan tetap solid di desa. Luar biasa!

Marketing in Indonesia 2010 

Nah sekarang, apa yang kami lihat pada 2010? Ide-ide apa yang kami ajukan untuk tahun ini? Di Cover Story ini, saya mencoba memberikan ringkasan terhadap White Paper tim MarkPlus Inc, mengenai "Marketing in Indonesia 2010."

The Sky Looks Brighter in 2010! Berbagai ramalan ahli ekonomi makro sudah menyatakan hal tersebut. Negara maju yang tahun ini mengalami pertumbuhan negatif diramal akan positif pertumbuhannya tahun depan. Apalagi negara berkembang!

Tiongkok akan tumbuh 10 persen, India 8 persen, Indonesia bisa lebih dari 5 persen. Ahli ekonomi makro juga mengatakan tidak akan terjadi U-Curve, di mana perekonomian dunia stagnan untuk tujuh sampai delapan tahun sebelum bangkit kembali pelan-pelan, seperti terjadi pada 1930-an dulu. Sekarang grafiknya lebih mirip Kurva V, cepat turun cepat naik lagi.

Salah satu sebab adalah hampir semua pemerintah di dunia yang berbeda sistem politik sekalipun, kompak bersatu melawan krisis. Pemimpin ekonomi dunia bergeser dari G-7 jadi G-8 dan akhirnya sekarang jadi G-20, dan Indonesia ada di dalamnya.

Bagi Indonesia sendiri, pada 2010 tentu juga looks brighter karena selain mesin ekonomi domestik merupakan motor utama, ekspor dan investasi diperkirakan meningkat.

Pemerintah, logikanya lebih leluasa melakukan "intervensi positif". Apalagi Kabinet Bersatu Jilid Dua ini didukung kekuatan politik besar di DPR.

Seharusnya, walaupun di pengujung 2009 terasa adanya upaya menggoyang pemerintah, sebagian besar pengusaha maupun investor lokal dan asing tetap percaya bahwa perekonomian Indonesia 2010 lebih baik. Lihat saja Economic Forecast dari berbagai kalangan. Tapi, situasi itu patut juga diwaspadai. Seperti yang ditulis Philip Kotler dan Paul Caslione di buku Chaotics, pada zaman ini "apa pun bisa terjadi". Di zaman internet "berkuasa", informasi yang mengalir multiarah secara cepat sering menimbulkan kekacauan.

Sering terjadi "euforia" atau "panics" yang berlebihan atas suatu informasi yang beredar. Apalagi, internet tidak hanya digunakan oleh para "angels", tapi juga oleh para "demons". Lihat juga, harga energi dan komoditas yang naik turun seperti roller coaster tanpa sebab yang jelas.

Semua pemain bergantung satu sama lain, karena saling terkoneksi. Keputusan yang harus diambil secara cepat dan lebih cepat lagi sering menimbulkan kontra keputusan pihak lain yang reaktif dan proaktif secara berlebihan.

Dengan demikian, sebuah fundamental rasional akan sering "tertutup" oleh situasi spekulatif emosional. Akibatnya, kekacauan dapat meluas ke seluruh jagat dengan mudah. Itulah yang menyebabkan ramalan ekonomi pada saat ini menjadi semakin sering salah, atau paling tidak harus semakin sering di-review.

Dulu, para pengusaha harus mengerti situasi ekonomi makro sebelum membuat startegi perusahaan. Sekarang, sering yang terjadi sebaliknya. Para ekonom "terpaksa" melihat apa yang sedang dikerjakan pengusaha besar dan para spekulator pasar uang, pasar modal, dan pasar komoditas. Kejadian harga minyak yang pernah naik dari USD 40 ke USD 140 per barel dan balik lagi ke USD 80 per barel bukan tidak mungkin bisa terjadi lagi pada 2010.

Hal tersebut bisa terjadi di komoditas apa pun, baik yang tergolong keras maupun lunak, sehingga bisa menggoncang ekonomi dunia. Bukan itu aja!

Perhatian orang sekarang juga pada G-2, yaitu Amerika dan Tiongkok. Ekonomi Amerika defisit USD 1,4 trilliun pada 2009 dan masih harus mengalami defisit besar pada 2010. Pertanyaannya, siapa yang harus membiayai defisit tersebut?

Tiongkok mulai ogah membeli surat utang Amerika. Sementara Tiongkok sendiri yang merupakan negara paling kaya di dunia pada saat ini, tetap punya banyak penduduk miskin.

Tiongkok mengalami dilema! Di satu sisi, Tiongkok menyerukan supaya dunia tidak terlalu bergantung pada dolar Amerika. Di sisi lain, Tiongkok ketakutan kalau dolar makin lemah, nilai Surat Hutang Amerika yang dipegangnya menjadi makin tidak bernilai.

Bagaimana kira-kira G-2 (AS dan Tiongkok) menyelesaikan masalah rumit ini pada 2010? Sementara itu, kawasan Timur Tengah dengan cadangan minyak dunia yang hampir 70 persen itu diperkirakan tetap bergolak pada 2010. Sementara Eropa berjuang mati-matian untuk mengonsolidasikan diri tanpa kepastian hasil pada 2010.

Sementara itu, ada yang sudah berubah pada kata BRIC menjadi BRIIC (Brazil, Russia, India, Indonesia, China) sebagai apresiasi terhadap Indonesia sebagai emerging countries yang perlu diperhitungkan. Meski demikian, sebagai "negara kecil" di pentas ekonomi dunia yang begitu besar dan penuh ketidakpastian, Indonesia pantas berhati-hati pada 2010. The Sky looks Brighter, however Uncertainty is the New Normality! Selamat Tahun Baru 2010!

*) Hermawan Kartajaya , pakar marketing terkemuka; Pendiri dan presiden MarkPlus&Co

Jumat, 01 Januari 2010

Dahlan Iskan: Korporasi Terus Bergerak, Politik Kurang Dihiraukan

 JP. Jum'at, 01 Januari 2010
SERATUS hari pertama masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama dulu diguncang oleh bencana sangat besar: tsunami Aceh. Konsentrasi pemerintahan baru SBY saat itu langsung tersedot untuk mengatasi bencana tak terduga tersebut.

Tapi, di balik bencana besar itu, ada hikmah yang sangat besar pula: perdamaian di Aceh. Perang yang menguras daya selama 30 tahun langsung berakhir. Antara lain berkat kepiawaian Wapres Jusuf Kalla dalam mengemban tugas yang diberikan SBY.

Seratus hari pertama masa kepresidenan SBY yang kedua ini diguncang tsunami: tsunami Bank Century. Energi nasional seperti tercurah sepenuhnya kepada penyelesaian Bank Century. Kali ini, Wapres yang sekarang tidak bisa banyak membantu. Antara lain karena justru Wapres Boediono menjadi salah satu sasaran tembak yang utama.

Adakah juga hikmah yang akan diperoleh dari tsunami jilid kedua ini? Akankah dari tsunami Bank Century ini Indonesia lantas bisa memasuki era penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang sebenarnya? Harapan saya tentu begitu. Sebab, memang dua hal itulah yang sekarang menjadi titik lemah yang paling gawat di Indonesia.

Di luar itu, keadaan akan berjalan terus sebagaimana mestinya. Sebagaimana tsunami Aceh dulu yang tidak sampai menggoyahkan ekonomi Indonesia, saya percaya tsunami jilid II ini pun tidak akan merobohkan kejayaan Indonesia. Justru akan memperkuatnya. Apalagi kalau pemerintah SBY benar-benar menjadikan kasus ini untuk menyelesaikan agenda penegakan hukum dan reformasi birokrasi.

Meski terjadi tsunami Bank Century, saya lihat tidak akan mengganggu kinerja ekonomi nasional secara keseluruhan, kalaupun misalnya pihak oposisi tetap ngotot mau melengserkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Indonesia saat ini sudah mencapai tahap di mana hanya orang-orang yang hebat yang bisa tampil di posisi strategis. Indonesia sudah mencapai tahap tidak bisa memberikan tempat kepada orang yang biasa-biasa saja. Tahap ini memang belum tercapai secara sempurna, tapi arahnya sudah amat jelas. Dan akan semakin jelas lima tahun mendatang.

Tapi, bagaimana ekonomi Indonesia tahun 2010 kalau tsunami jidil kedua ini berakibat lebih jauh lagi? Yakni, misalnya, panitia angket DPR sampai menuntut turun takhtanya Wapres Boediono? Saya memperkirakan tidak pula akan berdampak kuat terhadap pembangunan ekonomi nasional.

Sistem politik untuk menyelesaikannya sudah ada. Yakni, sebuah jalan yang sangat panjang: menunggu putusan pengadilan, menunggu sidang-sidang DPR, menunggu sidang-sidang di Mahkamah Konstitusi, kembali lagi proses di DPR, dan akhirnya masih harus ada satu proses lagi di MPR. Yakni, Presiden SBY mengajukan dua calon pengganti. Lalu, MPR yang akan memilih salah satunya.

Semua itu memang akan menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Tapi, kehebohan tersebut hanya akan berputar di kalangan elite. Rakyat hanya akan menontonnya dengan rasa lelah. Sektor korporasi akan bergerak sendiri tanpa menghiraukan proses politik itu. Bahkan, dengan cara sekarang, saat TV-TV menyajikan kehebohan tersebut ibarat infotainment, rakyat justru bisa melihat hiburan politik.

Pembangunan ekonomi nasional kini tidak lagi hanya ditentukan oleh pemerintah dan kaum politisi. Globalisasi ekonomi telah membuat ekonomi Indonesia terikat kuat dengan sistem ekonomi internasional yang kian baik dan maju. Ekonomi Indonesia sudah tidak bisa melepaskan diri lagi dari ''campur tangan'' ekonomi internasional seperti itu.

Faktor lain yang membuat ekonomi optimistis adalah: peran rakyat dan korporasi sudah jauh lebih besar dari peran pemerintah sendiri. Kalau pemerintah, lewat APBN, hanya bisa menggerakkan dana Rp 1.000 triliun setahun untuk pembangunan ekonomi nasional, rakyat dan korporasi bisa menggerakkan dana puluhan kali lebih besar. Ada yang menyebut sampai Rp 50.000 triliun setiap tahun. Itu berarti kemampuan rakyat dan korporasi sudah 50 kali lipat kemampuan pemerintah.

Itulah sebabnya mengapa di tengah-tengah tsunami jilid II ini, kinerja ekonomi tetap baik. Rupiah tetap stabil. Pasar modal tetap bergairah (turun dan naik) sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan di situ.

Dari gambaran tersebut, keadaan ekonomi 2010 tidak akan banyak terganggu oleh tsunami Bank Century. Perkembangan ekonomi Indonesia akan terus maju. Politisi akan terus bergerak ke mana saja sesuai agenda mereka, pelaku ekonomi akan semakin tidak peduli. Pelaku ekonomi akan terus bekerja memanfaatkan momentum kian seksinya nama Indonesia di mata internasional.

Sektor perbankan dan keuangan akan tetap dan menjadi sangat baik pada 2010. Mungkin yang terbaik dibanding sektor lainnya. Membaiknya sektor perbankan dan keuangan ini akan berarti segala-galanya. Ia akan membawa kebaikan pula di sektor-sektor lain secara keseluruhan. Misalnya, properti. Sektor properti saya perkirakan bisa 20 persen lebih baik daripada 2009.

Maka, pada tahun 2010, kita bisa merayakan tiga hal sekaligus: selesainya kasus Bank Century dengan segala hikmah yang ada di baliknya, kian tersisihnya orang-orang biasa di Indonesia, dan bergairahnya ekonomi secara keseluruhan yang didorong oleh bergairahnya sektor perbankan dan keuangan. (*)